Thursday, 25 August 2022
Dibalik Layar Konser Matrikulasi MAN 4 Jakarta Angkatan 2025
Oleh : Fatimah Aulia Heryadi (Kelompok 3)
Konser
matrikulasi MAN 4 Jakarta itu apa sih? Konser matrikulasi MAN 4 Jakarta atau
yang biasa kami sebut Kolosal adalah acara yang diadakan rutin setiap tahun
oleh MAN 4 Jakarta, berupa pertunjukan seni yang sangat bervariasi. Di setiap
tahun nya. peserta didik baru akan diminta untuk menggelar konser kesenian
dengan tema yang berbeda-beda. Pada tahun ini, Angkatan 2025 MAN 4 Jakarta mengambil
tema “Bhineka Tunggal Ika”, dengan judul “Sendratari Globalisasi Budaya dan
Moderasi Beragama” yang di prakrasi oleh Bapak Ama Gusti Azis. Pada Kolosal
tahun ini, Angkatan 2025 menampilkan berbagai macam koloborasi seni, dengan
total 375 penampil, mulai dari pemusik (terdiri dari vocal, band, pemain
pianika, recorder, dan gitar akustik), penari, pelukis, dan pemain drama.
Kolosal Angkatan 2025
memang telah berakhir bersamaan dengan acara pembukaan BOFMAN4 part 13 yang
diadakan pada 18 Agustus 2022 lalu. Namun cerita-cerita keberhasilan pementasan
tersebut masih sangat terasa. Banyaknya cerita dibalik suksesnya Kolosal tahun
ini, menjadi alarm bangkitnya kegiatan kesenian setelah 2 tahun berturut turut
Kolosal diadakan secara virtual. Seluruh usaha dan tenaga yang kami korbankan dari
mulai persiapan, proses latihan, hingga pertunjukan seolah terbayar lunas
dengan antusiasme para penonton yang luar biasa. Setidaknya kami menghabiskan
waktu 1 bulan untuk mempersiapkan penampilan Kolosal kami.
25 Juli 2022, pertemuan pertama kami sebagai Angkatan 2025. Kami dibantu oleh Bapak Ama selaku produser mulai membahas konsep, pembagian peran, formasi, juga lagu-lagu yang akan kami bawakan. Mengambil konsep “Bhineka Tunggal Ika” sebagai tema Kolosal Angkatan 2025, dengan tujuan menguatkan peranan kami sebagai Profil Pelajar Pancasila Rahmatanlillahi taala. Kami dikenalkan dengan lagu “Pelajar Pancasila” ciptaan Kikan Namara dan Eka Gustiwana untuk pertama kali nya, lagu inilah yang nantinya akan menjadi lagu inti dari penampilan Kolosal kami. Kami juga mulai membagi peran yang akan diperankan oleh setiap formasi, mulai dari pemusik yang nantinya akan membawakan dua lagu, yaitu “Kembali ke Sekolah” oleh Sherina dan “Pelajar Pancasila” oleh Kikan Namara dan Eka Gustiawan. Penari yang dibagi menjadi 3 tim, yaitu tim 1 dengan tari kreasi, tim 2 dengan tari “Lenggang Nyai”, dan tim 3 dengan tari tradisional yang digabungkan menjadi satu. Pemain drama yang membawakan drama dengan tema “Awal masuk ke sekolah”. Dan pelukis yang melukis dengan tema retro dan kesan terhadap MAN 4 Jakarta.
11 Agustus 2022, hampir setiap hari kami melakukan latihan gabungan. Kami semua dikumpulkan di lapangan atau gor untuk melakukan tarian kecak yang diiringi lagu “Pelajar Pancasila”. Hal ini merupakan latihan yang paling sulit untuk dilakukan karena kami semua harus bergerak secara beriringan, sementara jumlah kami yang sangat banyak membuat latihan pertama kami tidak begitu kompak. Namun pada akhirnya dengan bantuan Bapak Ama disertai kerja keras dan rasa persatuan kami, kami mampu menyatukan tujuan kami sebagai Profil Pelajar Pancasila dalam Kolosal Angkatan 2025.
Hingga tiba 18 Agustus 2022, hari dimana perjuangan kami selama satu bulan terbayar lunas. Pada awalnya banyak kendala yang kami alami, dari mulai waktu latihan kami yang selalu bertabrakan dengan jadwal belajar, latar belakang siswa yang berbeda-beda, serta banyaknya variasi seni dan budaya yang kami koloborasikan. Namun, untuk mencapai kesuksesan ini tentu kami meluangkan banyak waktu dan tenaga. Dapat membuat 375 siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda menjadi sebuah kesatuan yang nantinya akan menghasilkan pertunjukan seni yang matang, tentunya bukanlah hal yang mudah. Meskipun begitu, kami, Angkatan 2025 mampu dan sukses dalam menampilkan Konser Matrikulasi kami dengan tema “Bhineka Tunggal Ika” sebagai wujud peranan Profil Pelajar Pancasila Rahamatn lil alamin dengan luar biasa.Kolaborasi Sendratari Globalisasi Budaya dan Moderasi Beragama
Kolosal Seni Angkatan 2025 MAN 4 Jakarta
Oleh : Aliyya Raida Fauzan
Gambar 1. Penampilan Kecak oleh seluruh siswa kelas X
Jakarta – Setelah 2 tahun kegiatan online, MAN 4 Jakarta kembali menggelar acara seni akbar secara offline. Penampilan kolosal ini telah sukses dilaksanakan pada 18 Agustus 2022. Pertunjukan ini merupakan bagian dari projek yang bertujuan untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila yang di persembahkan oleh 375 siswa/i kelas X Angkatan 2025 MAN 4 Jakarta yang bertema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dengan judul ‘Sendratari Globalisasi Budaya dan Moderasi Beragama’.
Pertunjukan kolosal ini diproduseri oleh bapak Ama Gusti Azis mulai dari konsep, formasi, serta pembagian peran dan tentunya dengan kerjasama koordinator dari setiap kelas X. Penampilan ini dikemas dengan menggabungkan berbagai macam bidang seni, mulai dari seni musik, drama, seni tari, serta seni lukis.
Dalam bidang seni musik terdiri dari anggota band, yaitu pemain drum, pemain bass, pemain gitar elektrik, pemain keyboard, pemain perkusi dan vokalis. Sedangkan pemusik terdiri dari pemain recorder, pianika, dan gitar akustik. Seluruh pemusik ikut serta dalam 2 lagu yaitu ‘Kembali ke Sekolah’ oleh Sherina dan ‘Pelajar Pancasila’ karya Eka Gustiwana dan Kikan Namara.
Pertunjukan tari dibagi menjadi tiga penampilan berbeda, pada pembukaan acara diawali dengan pertunjukan tari kreasi dari penari tim 1 dengan lagu ‘Kembali ke Sekolah’ oleh Sherina yang menggambarkan keceriaan sebagai pembuka awal acara.
Pemain drama menampilkan pertunjukan dengan tema ‘Awal Masuk Sekolah’. Menceritakan kesan hari pertama sekolah offline di MAN 4 Jakarta, dengan berbagai unsur tokoh, latar, dan karakter yang berbeda.
Pada pertengahan drama disusul dengan penari tim 2 yang membawakan tarian tradisional ‘Lenggang Nyai’. Tarian ini berasal dari Betawi dani banyak dipentaskan dalam berbagai jenis acara seperti acara kesenian, acara adat, penyambutan tamu penting, acara peresmian, dan festival budaya.
Sedangkan penari tim 3 membawakan tiga tari tradisional yang di sudah dikreasikan dan diiringi lagu utama ‘Pelajar Pancasila’ karya Kikan Namara dan Eka Gustiwana. Tarian pertama yaitu Tari Enggang berasal dari Kalimantan, kemudian tarian kedua yaitu Tari Manuk Rawa yang merupakan tari khas Bali, dan dilanjutkan Tari Zapin yaitu tari tradisional dari Melayu.
Pada puncaknya, seluruh siswa angkatan 25 yang berjumlah 375 orang membentuk sebuah lingkaran besar untuk menampilkan Tari Kecak dengan satu orang penari di tengah menarikan Tarian Bali.
Akhir pertunjukan kolosal ditutup dengan pameran hasil karya kanvas dari bidang seni lukis, dengan mengambil tema lingkungan MAN 4 Jakarta.
Gabungan dari seluruh siswa/i yang berlatar berbeda dan kolaborasi berbagai bidang seni ini memiliki tujuan yang sama sehingga dapat menghasilkan pertunjukan seni yang spektakuler. Hal itu menggambarkan keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia, walaupun memiliki perbedaan tetapi tetap dapat mencapai tujuan bersama.
Poster : Kebersamaan Dalam Perjuangan
Poster oleh. Keiji Akram Obay